ucuffucu

ucuffucu
Supriyadi

Rabu, 20 Juli 2011

METODE PENELITIAN KRITIS

Meneliti dunia untuk merubahnya


Diterjemahkan oleh : Ahmad Mahmudi
Dari buku asli           : A METHOD FOR CRITICAL RESEARCH
                                      
Ditulis oleh               : Donald E. Comstock
                                      Departement Of Sociology

Washington State University, 1980
No. 72 Circulate as part of the Transforming Sociology Series by the Red Feather Institute for Advenced Studies in Sociology


" ......perhatikan sungguh-sungguh ide-ide yang datang dari rakyat,
yang masih terpenggal dan belum sistematis,
dan coba perhatikan lagi Ide-ide tersebut,
pelajari bersama rakyat sehingga menjadi ide-ide yang lebih sistematis,
kemudian menyatulah dengan rakyat,
ajak dan jelaskan ide-ide yang datang dari mereka itu,
sehingga rakyat benar-benar paham bahwa ide-ide itu adalah milik mereka,
terjemahkan ide-ide tersebut menjadi aksi,
dan uji kebenaran ide-ide tadi melalui aksi.
Kemudian sekali lagi perhatikan ide-ide yang datang dari rakyat,
dan sekali lagi menyatulah dengan mereka,
........ begitu seterusnya di ulang-ulang secara ajeg,
agar ide-ide tersebut menjadi lebih benar, lebih penting dan lebih bernilai sepanjang masa.
Demikian itu adalah teori pengetahuan rakyat.

Mao Tsetung


DAFTAR ISI


ABSTRAK

I.          KEBUTUHAN AKAN SEBUAH METODE RISET KRITIS
II.                 BEBERAPA PERBEDAAN ANTARA ILMU SOSIAL KRITIK DAN ILMU SOSIAL POSITIF
1.  Pandangan terhadap hakekat manusia dan masyarakat
2.  Penciptaan Ilmu Pengetahuan Sosial
3.  Bentuk Ilmu Pengetahuan Ilmiah
4.  Peran Ilmu Sosial
III.               METODE RISET KRITIS
1.      Identifikasi gerakan-gerakan dan kelompok-kelompok sosial yang progressive.
2.  Membangun hubungan intersubyektif untuk memahami   pengertian-   pengertian, nilai-nilai dan motif-motif yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan kelompok.
3.  Studi terhadap sejarah perkembangan kondisi-kondisi sosial dan struktur-struktur sosial masa kini yang menghambat aksi sosial.
4.  Membangun model hubungan antara kondisi sosial, interpretasi, intersubyektif terhadap kondisi kondisi tersebut dan menjadi partisipan aksi
5.   Mengurai kontradiksi fundamental yang sedang berkembang sebagai hasil dari rangkaian aksi yang dilakukan berdasarkan pemahaman ideologi beku.
6.   Partisipasi dalam program pendidikan bersama masyarakat dan   membantu mereka untuk melihat cara-cara baru agar dapat  memahami  situasi mereka.
7.   Partisipasi dalam program aksi yang bertujuan merubah kondisi   sosial.

IV.   KESIMPULAN




ABSTRAK

            Argumentasi utama dalam peper ini adalah bahwa pengembangan ilmu sosial kritis memerlukan sebuah metode penelitian kritis yang menolak metode ilmu-ilmu sosial positif yang berkembang selama ini. Ilmu sosial kritik didasarkan atas prinsip bahwa semua manusia, baik yang laki-laki maupun perempuan, secara potensial dapat menjadi agen aktif dalam pembangunan dunia sosial dan personal mereka sendiri. Karena itu metode yang sesuai dengan prinsip kemanusiaan selalu didasarkan pada sebuah bentuk dialog antar subyek, bukan subyek dengan obyek. Dalam metode riset kritis yang di kaji dalam paper ini, peniliti memulai dari masalah-masalah praktis yang berkembang dalam masyarakat yang didominasi oleh ideologi-ideologi tertentu dan dihadapkan pada kondisi sosial yang menindas. Peneliti kritis berusaha menjelaskan pengamatan dan melakukan analisis dialektik atas ideologi-ideologi dan kondisi-kondisi sosial bersama rakyat dengan tujuan memperkuat posisi kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat agar mereka terbebas dari berbagai macam bentuk penindasan. Penelitian kritis jelas harus mendidik rakyat untuk melakukan aksi politik tanpa mengasingkan mereka dari realitas dunia mereka sendiri. Riset kritis adalah metode praktis yang menggabungkan analisis dengan aksi.
            Pada dekade terakhir ini telah terbit sejumlah buku dan artikel yang datang dari para sosiolog Amerika dengan teori-teori kritik yang mereka kembangkan lewat Frankfurt Institute for Social Research. Meskipun demikian, karena kelompok "Frankfurt" masih besar perhatiannya pada riset empiris, ditambah lagi karena sejak 1930-an mereka terisolasi dari praktek politik (Jay, 1973, Anderson, 1976), maka hanya sedikit perhatian diberikan untuk mengembangkan sebuah ilmu sosial kritik. Dalam paper ini saya lebih memusatkan perhatian pada sebuah metode riset kritik dengan harapan dapat merangsang dilakukannya kegiatan-kegiatan riset yang sesuai untuk kepentingan sosial praktis. Dengan diskusi singkat ini, saya akan berusaha menunjukkan sejumlah perbedaan antara ilmu-ilmu sosial positif dengan ilmu sosial kritis, disamping ada hubungannya dengan metode riset kritis. Dalam hal ini metode tidak boleh disamakan dengan teknik-teknik riset tertentu yang didalamnya meliputi pengumpulan dan analisisis data. Saya menggunakan definisi-definisi itu untuk menunjukkan prosedur umum kalau kita mempelajari kehidupan masyarakat terutama menilik masalah-masalah penelitian, membangun dan mengevaluasi teori, dan mendesiminasikan temuan-temuan penelitian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar